Halaman

Isnin, 20 Mei 2013

ADH DHUHAA


الضحى
( Adh Dhuhaa )
وَالضُّحَى
1. Demi waktu matahari sepenggalahan naik,
وَاللَّيْلِ إِذَا سَجَى
2. dan demi malam apabila telah sunyi (gelap),
مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَى
3. Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu(1582).

[1582] Maksudnya: ketika turunnya wahyu kepada Nabi Muhammad s.a.w. terhenti untuk sementara waktu, orang-orang musyrik berkata: "Tuhannya (Muhammad) telah meninggalkannya dan benci kepadanya". Maka turunlah ayat ini untuk membantah perkataan orang-orang musyrik itu.
وَلَلْآخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْأُولَى
4. Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan) (1583).

[1583] Maksudnya ialah bahwa akhir perjuangan Nabi Muhammad s.a.w. itu akan menjumpai kemenangan-kemenangan, sedang permulaannya penuh dengan kesulitan-kesulitan. Ada pula sebagian ahli tafsir yang mengartikan "akhirat" dengan "kehidupan akhirat" beserta segala kesenangannya dan "ula" dengan arti "kehidupan dunia".
وَلَسَوْفَ يُعْطِيكَ رَبُّكَ فَتَرْضَى
5. Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya (*) kepadamu , lalu (hati) kamu menjadi puas. (*) Menurunkan wahyu, memberikan pimpinan dan pengetahuan kepada Nabi Muhammad sehingga beliau menjadi bersenang hati, karena telah mendapat jalan untuk memimpin ummatnya ke jalan yang baik.
أَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيماً فَآوَى
6. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu ?
وَوَجَدَكَ ضَالّاً فَهَدَى
7. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung(1584), lalu Dia memberikan petunjuk.

[1584] Yang dimaksud dengan "bingung" di sini ialah kebingungan untuk mendapatkan kebenaran yang tidak bisa dicapai oleh akal, lalu Allah menurunkan wahyu kepada Muhammad s.a.w. sebagai jalan untuk memimpin ummat menuju keselamatan dunia dan akhirat.
وَوَجَدَكَ عَائِلاً فَأَغْنَى
8. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.
فَأَمَّا الْيَتِيمَ فَلَا تَقْهَرْ
9. Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.
وَأَمَّا السَّائِلَ فَلَا تَنْهَرْ
10. Dan terhadap orang yang minta-minta (*), janganlah kamu menghardiknya. (*) Orang miskin yang minta sedekah, atau orang bodoh yang minta ilmu pengetahuan

Tiada ulasan:

Catat Ulasan